Misteri Jumadil Awal


Susilo*)

Mengkisah ulang diantara peristiwa penting di bulan Jumadil Awal adalah Perang Mu'tah, yang terjadi pada tahun 8 Hijriah. Perang ini berlangsung di daerah Mu'tah, dekat Yordania. Nabi Muhammad SAW mengutus pasukan Muslim yang dipimpin oleh tiga komandan besar yaitu Zaid bin Haritsah, Ja'far bin Abi Thalib, dan Abdullah bin Rawahah untuk menghadapi kekuatan besar Kekaisaran Bizantium.

Meskipun jumlah pasukan Muslim jauh lebih sedikit dibandingkan dengan pasukan Bizantium, semangat jihad dan keyakinan kepada Allah membuat mereka tetap bertahan. Para komandan Muslim, termasuk Zaid bin Haritsah, Ja'far bin Abi Thalib, dan Abdullah bin Rawahah gugur sebagai syuhada. Peristiwa ini menunjukkan keberanian, keikhlasan, dan pengorbanan yang tinggi, sekaligus menjadi pelajaran bagi umat Islam tentang pentingnya mempertahankan kebenaran meskipun dalam kondisi yang sulit.

Peristiwa Perang Mu'tah memunculkan sosok herois Khalid bin Walid sebagai seorang pemimpin militer yang luar biasa. Ketika tiga komandan pasukan Muslim gugur, Khalid bin Walid yang dikenal sebagai "Pedang Allah" mengambil alih komando. Ia mampu menyusun strategi yang jitu untuk menyelamatkan pasukan Muslim dari kepungan Bizantium yang jauh lebih kuat.

Dengan kecerdasannya, Khalid bin Walid berhasil membawa pasukan Muslim kembali ke Madinah dengan selamat. Peristiwa ini menjadi contoh akan pentingnya strategi, ketegasan, dan kecerdasan dalam menghadapi musuh, serta betapa pentingnya memiliki pemimpin yang cerdas dan bijaksana dalam situasi sulit.

Peristiwa lain yang juga memberi pelajaran penting di Bulan Jumadil Awal dikenal sebagai dengan momen hijrah kaum Muslimin ke Habasyah (Ethiopia) pada masa awal dakwah Islam. Sebelum hijrah besar-besaran ke Madinah, sekelompok kecil Muslim yang terdiri dari beberapa sahabat Nabi SAW melakukan hijrah ke negeri Habasyah untuk menghindari penyiksaan kaum Quraisy.

Hijrah ini terjadi setelah mendapat izin dari Nabi Muhammad SAW yang ingin menyelamatkan umatnya dari ancaman Quraisy. Raja Najasyi, penguasa Habasyah yang adil, memberikan perlindungan kepada kaum Muslimin dan menolak permintaan Quraisy untuk mengusir mereka. Peristiwa ini menandai awal dari diplomasi Islam dan menunjukkan pentingnya perlindungan bagi umat yang teraniaya.

Berikutnya ajaran Nabi sebagai contoh untuk umatnya adalah 'Musyawarah' dan kesepakatan bersama menjadi salah satu ciri khas masyarakat Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Pada bulan Jumadil Awal, Nabi SAW sering mengadakan musyawarah dengan para sahabat untuk menentukan strategi dan langkah-langkah dakwah Islam. 

Musyawarah ini menunjukkan dan memberi contoh pentingnya kerja sama dan keterlibatan seluruh umat dalam mencapai tujuan bersama.

Dalam konteks sejarah, musyawarah adalah salah satu metode yang menunjukkan sikap demokratis dan menghargai pendapat orang lain, terutama ketika menghadapi keputusan yang penting. Prinsip ini diikuti oleh para sahabat dalam berbagai situasi sulit dan menginspirasi umat Islam hingga kini dalam mengambil keputusan yang bijaksana.

Semoga bermanfaat

Comments

Popular posts from this blog

ROAD TO HSN 2024

ADA JIHAD DALAM POLITIK?!

Satu Buku untuk Tulungagung Maju