Soko Ngrowo Dadi Kutho

Susilo*)

Senin, 18 November 2024 menjadi bagian dari hari perjalanan sejarah yang panjang atas perkembangan dan pertumbuhan Kabupaten Tulungagung. 819 tahun lalu Kabupaten Ngrowo mulai menapakan kaki berawal dari kota air (rowo) hingga jadi Kutho seperti sekarang ini. Mengutip skripsi yang ditulis oleh Ahmad Komaruzzaman dengan judul 'Prasasti Lawadan 1127 Saka: Suatu Kajian Ulang' sebagai bukti sejarah kelahiran Kabupaten Ngrowo. Kala itu prasasti dimaksud awalnya berada di Desa Wateskroyo, Kecamatan Besuki yang juga merupakan bagian dari wilayah rawa-rawa purba.

Mundur jauh ke belakang, tepatnya di abad 19 atau 1819, berdasarkan catatan dalam Staatsblad Van Nederlancdsch-Indie, den 1sten Maart 1874, Staat Beehorende Bij Staatsblad 1874 No. 73, menerangkan bahwa dahulu Kabupaten Ngrowo terdiri dari enam Kawedanan yaitu Pertama, Toelooengagoeng meliputi Bago, Ngantroe, Gendingan dan Wahoeng. Kedua, Ngoenoet yang membawahi wilayah Ngoenoet, Tgealredja dan Tambakredjo. Ketiga, Pakoentjen yang meliputi wilayah Pakoentjen dan Dono. Keempat, Tanggoel terdiri dari wilayah Bandoeng, Besoeki dan Patoman. Kelima, Kalangbret terdiri dari wilayah Kalangbret, Gondang dan Sanan. Keneman, Wadjak dengan wilayah Tjampoerdarat, Sangrahan dan Jatoes. Enam wilayah kawedanan tersebut selama ini kita mengenal dengan empat eks pembantu bupati Tulungagung, Ngunut, Kalangbret, dan Campurdarat. 

Tulungagung menjadi bagian sejarah penting dalam perjalannan bangsa ini terbukti diantaranya di Kawedanan Tanggoel adalah tempat dimana Prasasti Lawadan ditemukan, kemudian di Kawedanan Wadjak terkenal sebagai tempat ditemukannya fosil manusia purba Homo Wajakensis. 

Setelah tahun 1945, enam kawedanan tersebut berubah menjadi 19 dengan sebutan yang beda yaitu menjadi Kecamatan, namun memiliki fungsi yang identik dengan sebuah Kawedanan. Sejak era Kawedanan hingga Kecamatan, wilayah-wilayah ini memiliki kekhasan masing-masing, baik potensi budaya, wisata, adat, ekonomi dan sumberdaya alamnya. Kabupaten Tulungagung benar-benar kaya dan beragam potensinya, suatu hal yang wajib kita syukuri dengan memanfaatkan untuk kemakmuran kota kita.

Semoga di hari jadinya ke 819 ini Kabupaten Tulungagung semakin berkembang lebih baik lagi. 

Semoga bermanfaat.

*) Anggota SPK Tulungagung, Paksi JatimPAK.

Comments

Popular posts from this blog

ROAD TO HSN 2024

ADA JIHAD DALAM POLITIK?!

Satu Buku untuk Tulungagung Maju