Membangun Semangat Literasi dan Bedah Buku (Webinar JatimPAK)


Jum'at (15 November 2024) menjadi hari yang istimewa, bukan karena bawaan fitrah harinya yang memang sudah istimewa, namun di hari ini Forum Jawa Timur Penyuluh Antikorupsi (JatimPAK) telah sukses menyelenggarakan webinar. Webinar ini juga diniatkan dalam rangka Road to Hakordia 2024 dengan mengangkat thema 'Membangun Semangat Literasi Buku Antikorupsi dan Bedah Buku Istiqlal, Monas, dan Kotaku'. 

Opening diawali oleh Master Chosiati (MC, Sumenep) tepat jam 09.00 WIB, selanjutnya menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh semua peserta webinar. Dilanjutkan sambutan pembuka oleh Master Laily (Ketua Forum JatimPAK, Surabaya) disambung keynote I oleh Master Irawati (Supervisor Pencegahan Korwil III KPK RI, Jakarta), kemudian diteruskan dengan keynote II oleh Master Santi (Ketua Paksi Dana Rakca, Kementerian Keuangan, Jakarta). Agenda pembuka ini ditutup dengan oleh Master Dodik (Kediri).

Masuk ke agenda inti webinar ditandai dengan penyerahan kendali giat dari MC ke Moderator kondang kita Master Pak Dhe Moedza (Malang) dengan gaya khasnya 'Kera Ngalam' Pak Dhe menyalakan suasana webinar. 

Pemateri pertama Master Iin (Jombang), menyampaikan bahasan dengan judul 'Semangat Literasi Antikorupsi', mengawali paparan Beliau membuka literasi tidak bisa lepas dari spirit agama, literasi menjadi satu bentuk ibadah karena diperintahkan Allah dalam wahyu pertama-Nya yaitu perintah Iqro'  (membaca). Lebih dalam Beliau menyampaikan bahwa kwalitas seseorang ditentukan dari bacaannya. Literasi antikorupsi adalah upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang korupsi, serta mendorong sikap menolak korupsi, demikian penegasannya. 

Selanjutnya pemateri kedua adalah penulis dari buku 'Istiqlal, Monas, dan Kotaku' Master Susilo (Tulungagung). Pemateri kedua ini berperan menyampaikan apa sih pesan inti dari buku yang ditulis? Penulis mengawali dengan menyambungkan antara bedah buku dan thema webinar menggunakan kalimat yang identik dengan Pemateri sebelumnya, 'Input menentukan output'. Apa yang kita inputkan dalam diri kita akan menentukan outputnya (cara berpikir, mengambil keputusan, hingga perilaku). 

Selanjutnya Penulis Buku menjelaskan bahwa sesungguhnya buku ini isinya adalah pendidikan budaya antikorupsi, yang dibungkus dengan wajah yang gak bikin parno, serius, menegangkan, tapi dari covernya sudah memberi kesan santui, rileks, familier, menghibur, rekreatif, sedang didalamnya full edukatif. Buku ini merupakan kumpulan dari materi dan pengalaman selama penyuluhan di lapangan, yang selama ini dipublish melalui blog.

Buku ini secara utuh memberikan edukasi antikorupsi dengan lebih mengedepankan dari sudut pandang religius. Karena menurut Penulis, agama adalah berisi ajaran kebaikan, doktrin-doktrin baik yang dilakukan setiap hari sebagai bentuk ibadah. Dari kebiasaan baik ini akan terbentuk karakter diri yang baik (berintegritas), integritas diri adalah benteng perlawanan terhadap tindakan korupstif.

Istiqlal merepresentasikan religius yang didalamnya digerakkan oleh para Ulama, Monas mengajarkan jiwa nasionalis dalam lingkup umarok (pemimpin). Religius dan nasionalis adalah satu kepaduan senyawa yang menghasilkan produk berupa semangat patriotis. Semangat inilah yang kita bawa dan hidupkan ke wilayah kota masing-masing sebagai modal utama pembangunan. Dari tinjauan kelompok personal, ulama, umarok dan umat tak boleh terpisahkan, ketiganya berjalan dalam rel masing-masing. 

Pemateri terakhir adalah Master Azizah (Forum Paksi Dana Rakca, Makasar) bertindak sebagai Pengulas. Satu kata untuk Master Azizah, 'luar biasa!' Beliau menjelaskan dengan detail menggunakan narasi yang sangat menarik, membedah buku ini hingga 'sobek-sobek' semua penghalang, membuat jelas semua tampilan isinya. Mulai dari identitas buku, hingga isi perchapternya Beliau bedah total. Selengkapnya bagaiman aksi Master Azizah mengulas, membedah buku ini bisa disaksikan melalui channal youtube JatimPAK, klik link: https://www.youtube.com/watch?v=l0xdJdy-uYo. 

Webinar ditutup setelah selesai sesi tanya jawab dan foto bersama tepat pukul 11.00 WIB.

Disclaimer, Mungkin bagi pembaca diluar kalangan forum Penyuluh Antikorupsi (Paksi), belum terlalu familier dengan panggilan 'Master' bagi para penyuluh. Panggilan ini bertujuan sebagai penghormatan, doa dan motivasi. Karena 'Master' dimaksud memiliki makna 'Masih harus terus'; ya terus belajar, berliterasi, mempertahankan integritas, meningkatkan kwalitas, membangun komunitas, serta terus menebar kebaikan dengan keteladanan.

Semoga bermanfaat.

Narator: Susilo (Anggota SPK Tulungagung, Paksi JatimPAK).

Dokumentasi kegiatan Webinar JatimPAK:

Master Chosiati beraksi

Master Pak Dhe Moedza menyalakan webinar

Master Dodik mimpin doa.

Master Laily open webinar

Master Irawati, Korwil III KPK RI, Jakarta


Master Santi, Ketua Paksi Dana Rakca, Jakarta


Pemateri I: Master Iin, Jombang


Pemateri II: Master Shoes (Tulungagung)


Pemateri III: Master Azizah (Makasar) 

Master Pak Dhe, bersama ketiga Pemateri


Peserta Webinar JatimPAK.













Comments

Popular posts from this blog

ROAD TO HSN 2024

ADA JIHAD DALAM POLITIK?!

Satu Buku untuk Tulungagung Maju