MENABUR CINTA PADA SEJARAH BANGSA
![]() |
Salah satu sesi di sudut arena Pameran Museum 2024 |
Thema pameran dengan thema "Kenali dan Cintai Sejarah Bangsa" ini diikuti oleh 10 peserta dari dalam dan luar wilayah Kabupaten Tulungagung. Peserta lokal terdiri dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Tulungagung, Museum Pancasila (Pondok Pesantrean Al-Badru 'Alaina, Ngantru), Komunitas Asta Gayatri Tulungagung dan UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Sedangkan peserta luar daerah adalah Museum Nasional Indonesia, Museum Song Terus Kabupaten Pacitan, UPTD Museum Kota Surabaya, Museum Airlangga Kota Kediri, Bayt Al Qur'an dan Museum Istiqlal Jakarta dan Museum Anjuk Ladang Kabupaten Nganjuk. Selain peserta tersebut, kami juga melihat keberadaan Museum Keris Nusantara dari Kota Surakarta.
![]() |
TACB Tulungagung berkomitmen melindungi cagar budaya di kota kita |
Pameran menampilkan benda-benda purbakala yang memiliki keterkaitan sangat kuat dengan keberadaan kita saat ini, mulai dari Prasasti Lawadan yang berada diposisi paling depan, Tengkorak Manusia Purba Homo Wajakensis dilengkapi replikasi manusianya secara utuh, Lingga Yoni, Dumpal, Peralatan Pertanian kuno, Peralatan menangkap ikan, Bokor kuno, Perlengkapan makan masa lalu, hingga Uang kuno tertata rapi tersaji menarik hati. Panitia juga menyediakan Pemandu yang sigap, sedia dan ramah memberikan penjelasan kepada para Pengunjung.
Kami sempat mendengarkan sekilas dari belakang sekelompok Pelajar dengan pakaian pramuka sedang berkumpul di depan Prasasti Lawadan, Mereka mendapatkan penjelasan tentang apa maksud dan tujuan pameran dilaksanakan. Tak luput semua isi dalam museum secara umum pameran juga menjadi materi pembahasan. Dengan penjelasan yang rileks dan menyenangkan diharapkan para Pelajar mampu menyerap semua informasi secara maksimal, sehingga kenal makin dalam, makin dekat, makin lekat dan tumbuh cinta pada sejarah bangsanya. Lebih penting dari itu paparan memiliki tujuan agar generasi penerus terbangun kesadaran bahwa hidup kita hari ini merupakan pengembangan dari tinggalan sejarah masa lalu. Maka menghargai dan menjaga menjadi tugas generasi masa kini dan akan datang.
Menurut pandangan kami acara seperti ini sangat penting untuk terus secara periodik dilaksanakan. Mungkin bisa dikembangkan dengan ditambahkan agenda lomba foto cagar budaya, film dokumenter, menulis, mendongeng dan pengembangan lain yang mampu memicu terbukanya cakrawala tentang sejarah budaya bangsa.
Semoga bermanfaat.
Penulis: Susilo
Comments
Post a Comment