BEKAL SURVIVE

Mahasiswa PKL mendapat bimbingan mengerjakan tugas secara intens

Dua hari ini (senin dan selasa, 14-15 Oktober 2024) kami memperhatikan (walau tidak cermat-cermat amat) kesibukan "Tim Kwartet" PKL UINSATU cukup banyak. Mungkin kesibukan yang ada memang jauh dari angan-angan mereka saat di bangku kampus. Kegiatan di dunia kerja yang secara langsung tidak nyambung dengan ilmu yang selama ini diinfuskan dalam ruang simpan mereka. Tapi, kami perhatikan Mereka enjoy saja mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh rekan kerja kami dari berbagai bidang. 

Jika ditinjau dari sisi kemanfaatan, kami yakin pada saat mereka mengerjakan tugas belum banyak manfaat yang bisa disadap atau bahkan tidak terasa ada manfaatnya. Setidaknya sih jika diperhatikan justru mereka telah mampu menerapkan sebagian skill mereka dalam praktik di dunia kerja, yaitu kemampuan atau penguasaan mengoperasionalkan komputer, kecermatan, analisa dan bahasa. 

Selama yang kami ketahui dan pernah kami alami, ilmu dari sebuah kegiatan praktik di lapangan itu tidak serta merta terlihat manfaatnya bagi pelaku. Memang ini kesimpulan subyektif saja, tapi setidaknya kami menularkan pengalaman kecil kami untuk menebar manfaat yang lebih luas.

Pengalaman praktik tersebut akan terasa maksimal bisa kita petik manfaatnya ketika telah benar-benar terjun dalam kehidupan nyata. Kami merasakan sekali keadaan ini, bagaimana pengalaman saat PKL, KKN dan berbagai kegiatan keorganisasian 28-30 tahun lalu masih membekas dan kami terima manfaatnya sampai saat ini. 

Maka menurut kami, apa yang kita lakukan dimasa kini akan muncul manfaat seketika (entah berapa banyaknya) serta akan bertumbuh lagi manfaat itu disaat tertentu, bahkan ketika sudah sangat lama dari masa kejadiannya. Yakinlah, tiada yang sia-sia dari setiap keadaan dan kejadian dalam kehidupan.  

Sebagaimana Allah firmankan, "(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka."

Firman Allah dalam Al-Quran Surat Ali Imran ayat 191 di atas memberi penjelasan amal yang dilakukan seorang ulil albab, mereka bisa mengambil pelajaran dari setiap keadaan dan kejadian. Disaat melihat hal negatif, mereka mampu memetik nilai positif dibaliknya. Ketika ada kejadian buruk menimpa, mereka bisa mengambil pelajaran baik di dalamnya. Dan seterusnya pada semua keadaan mereka mampu memetik kemanfaatan. 

Allah menegaskan dalam firmankan pada ayat sebelumnya,   "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal (ulil albab)". Mereka yang mampu melakukan hal yang sedemikian diberi gelar oleh Yang Maha Agung dengan sebutan "Ulil Albab", hamba yang berakal. Bisa dipahami, alangkah rendahnya derajat hamba dimata Allah, jika tidak mampu memetik pelajaran dari semua keputusan Tuhan, maka bagi mereka diberi julukan "hamba yang tidak berakal". Na'udzubillah.

Sesungguhnya PKL menjadi sarana mengasah akal dan budi untuk bertumbuh maksimal, yang menjadi penanda atau identitas istimewa bahwa Mahasiswa adalah bagian dari hamba yang "Ulil Albab".   PKL juga memenuhi tiga unsur dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pendidikan, dengan PKL Mahasiswa bisa belajar secara langsung melalui kegiatan praktik kerja. Pengabdian, selama PKL Mahasiswa mengabdikan diri pada sebuah institusi, berbagai tugas dilakoni, murni tanpa honor sama sekali. Penelitian dan Pengembangan, Mereka bisa mengamati semua kondisi di tempat PKL, sekaligus media mengembangkan diri melalui banyak berinteraksi dengan orang-orang yang sama sekali belum mereka kenali dan memetik pelajaran secara langsung dalam dunia kerja. 

Maka lakukan setiap tugas kampus dengan sungguh-sungguh, semua ada manfaat yang tersimpan di dalamnya. Kampus sesungguhnya menyiapkan bekal, suatu ketika saat Mahasiswa benar-benar lepas dari dunia kampus, mereka telah memiliki modal cukup untuk survive dalam kehidupan yang sesungguhnya.

Semoga bermanfaat...

Penulis: Susilo

Comments

Popular posts from this blog

ROAD TO HSN 2024

ADA JIHAD DALAM POLITIK?!

Satu Buku untuk Tulungagung Maju