Trenggalek Menyala, Keren!

Pose Semangat Juang Berantas Korupsi

Susilo*)

Trenggalek, Senin (16 Desember 2024), di Gedung Bhawarasa lantai 2, yang berada dalam areal Pemkab Trenggalek, hadir dan berkumpul undangan spesial 40 Kepala OPD, dan 157 utusan dari Pemerintah Desa se Kabupaten Trenggalek. Acara FGD HAKORDIA 2024 ini dibuka oleh Ibu Ani (Asisten III), setelah menyimak penyampaian laporan dari Panitia oleh Bapak Wijiono (Plt. Inspektur Kabupaten Trenggalek). 

Hadir sebagai Narasumber Bapak Muhamaad Akbar (Kepala Kejaksaan Negeri Trenggalek), dan Bapak Susilo (Penyuluh Antikorupsi Muda Sertifikasi LSP-KPK, dari Forum JatimPAK). Kedua Narsum menyampaikan dari sudut pandang yang berbeda, namun memiliki arah tujuan yang mengerucut pada titik yang sama. 

Pak Akbar menyampaikan mulai dari pengertian, dasar hukum, bagian-bagian yang ada dalam kejaksaan (agar tak salah jalur), hingga tatacara penyampaian laporan ke kejaksaaan dan proses tindaklanjutnya. Beliau penegaskan sebuah pesan bahwa Kabupaten Trenggalek adalah wilayah yang adem, ayem, tentrem, dengan masyarakat yang penuh sopan-santun, agar semua pihak menjaganya. Jangan sampai dikotori dengan tindakan korupsi. 

Pembukaan FGD HAKORDIA 2024

Sementara, Narsum dari Paksi JatimPAK lebih memfokuskan pada hal-hal kecil yang memiliki pengaruh pada pembiasaan diri agar terhindar dari tindak pidana korupsi, seperti mulai dari menghargai orang lain walaupun itu hal kecil yang harus diapresiasi. karena seorang yang tidak bisa menghargai orang lain, akan terkikislah empati dalam diri, sehingga akan berkembang menjadi pribadi yang egois, dan merasa baik sendiri. Koruptor dalam dirinya memiliki sifat ini, hanya mementingkan diri sendiri, atau kelompoknya saja. 

Kemudian Narsum mengajak semua peserta mempraktikan analisis SWOT, dengan mengambil 2 unsur lebih dahulu yaitu kelebihan dan kelemahan pada institusi masing-masing. Mengetahui hal ini maka setiap institusi akan lebih mudah menetukan kebijakan arah, mana yang harus dipertahankan dan mana yang masuk areal perbaikan. Bila kelebihan dan kelemahan itu terkait dengan sikap-sikap koruptif, maka mempertahankan nilai plus (antikorupsi) dan mengganti nilai negatif dimulai dari sini.

Sebelum praktik analisis di atas Narsum mengajak semua Peserta untuk melakukan 'Senam Antikorupsi, karya Master Agung Wirasuta (Paksi dari Bali)', untuk menciptakan suasana menjadi fresh dan ceria.

Cenderamata Buku kecil, semoga menginspirasi lebih luas

Ketika sampai pada pemaparan alat ukur untuk menilai keberhasilan pemberantasan korupsi, yaitu CPI atau IPK, SPI, dan IPAK. Narsum juga memaparkan negara-negara yang layak menjadi role model yaitu Denmark, Finlandia, dan Selandia Baru, tiga negara ini menduduki top rank bergengsi sebagai negara dengan tingkat keberhasilan pemberantasan korupsi yang tertinggi. Di negara ini, memiliki ciri khas pola kehidupan dengan kebiasaan baik, orang berbuat baik disini sudah biasa, menjadi budaya, atau kebiasaan hidup mereka. Mengapa bisa luar biasa gini? Sedari dini, dari generasi ke generasi telah dibiasakan untuk hidup disiplin, jujur, dan bertanggungjawab, kerja keras, mandiri, dan sederhana. Pola pikir dan tindakan sebagaimana tersebut telah mengakar kuat, sehingga mereka tak mau melakukan palanggaran walaupun itu kecil. 

Di negara kita, kebiasaan sebagaimana di atas yang saat ini sedang dan terus diupayakan oleh semua elemen bangsa dengan Trisula pemberantasan korupsi yang dicanangkan oleh KPK, yaitu Pendidikan, Pencegahan, dan Penindakan. Pendidikan menjadi ujung tombak inti dari program ini, sula ini puncaknya adalah terwujudnya pemahaman yang baik, terbangunnya komunitas untuk berbuat baik, dan menjadi budaya baik yang melahirkan karakter bangsa yang baik. Sehingga tahun ini tema HAKORDIA kita adalah 'Teguhkan Komitmen Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju'. Dan luar biasa di Kabupaten Trenggalek menterjemahkan dengan FGD yang bertema 'Dengan Pringatan HAKORDIA 2024 Kita Kokohkan Komitmen Membangun Budaya Antikorupsi'.

Paksi selalu siap beraksi, untuk negeri.

Terpantau selama giat berlangsung semua peserta serius, antusias, namun terbangun dialog interaktif yang hidup, mereka mengikuti semua rangkaian acara hingga titik finishnya. Satu kata untuk Trenggalek "Keren!!!...", semoga terus menyala membangun budaya baik dan menghidupkan semangat antikorupsi.

Semoga agenda ini menginspirasi setiap pembaca, untuk berperanserta dalam membangun budaya bangsa antikorupsi. 

*) Anggota SPK Tulungagung, Paksi JatimPAK.