Catatan yang Terselip

Delegasi JatimPAK

Susilo*)

Skenario Tuhan itu hebat dan tepat tak terbantahkan. Perjalanan tugas yang kami maknai sebagai perjalanan spiritual, jika dihitung keuntungannya tak mampu kami hitung jumlahnya. Tanggal 5-8 di kota istimewa Yogyakarta, disambung 9-11 di Gedung Juang KPK, dan Royal Kuningan, dari kedua tempat ini kami mendapatkan bimbingan spiritual yang begitu hebat. 

Dari Yogya, sesi agenda resmi kami dapatkan clue intinya 'Make a Better Plan', kalimat singkat namun berisi padat. Rencana adalah peta jalan menuju hari esok melaju lebih indah, karena sesungguhnya 'rencana adalah doa'. Sedangkan doa merupakan inti ibadah, wujud penghambaan, adalah proklamasi diri bahwa yang bisa hanyalah dzat yang Maha Kaya dan Memberi. Bagi hamba meminta adalah menjalankan perintah-Nya, karena sejatinya tak bisa. And really, membuat rencana ialah bagian dari ibadah. Bila membuat rencana belum bisa itu mah bisa belajar dari yang ahli, kalau tak mau itu sih sombong, yang gini sulit diobati (bener kan?). 

Dengan rencana, maka perjalanan tertata, tujuan terarah, tinggen melangkah, gak angin-anginan, dan kebaikan masa depan optimis didapatkan. Dengan membuat susunan rencana yang baik, sama halnya telah membuka pintu gerbang hari esok yang lebih cerah dan sangat dekat di depan mata. 

Pelajaran spiritual dari sesi interaksi sosial, sungguh diluar jangkauan angan. Kami dipertemukan dengan orang-orang baik yang secara tak langsung menuntun kami pada rel yang benar. Di kota gudeg, maupun di pusat negara kita, kami dipertemukan dengan pribadi-pribadi menjaga diri dan saling berempati. Walaupun mereka datang dari 37 perwakilan provinsi dengan adat, dan budaya yang beda, namun ketika bicara kebaikan, kasih sayang dan persaudaraan adalah sama. Arena HAKORDIA dan TAPAKSIAPI menjadi saksi.

Satu diantaranya, kami tak request pada pada Ketua Forum, ternyata dilist menyebut nama kami satu kamar dengan Pak Priyo, rekan Paksi dari Balai Diklat Malang. Kami banyak belajar selama 3 hari 2 malam ini, beliau begitu care dengan kami, menjaga sholat jamaah, bangun malemnya untuk qiyam, dan 'ambisi' untuk membantu sesama begitu tinggi. Jika bukan kuasa Tuhan untuk memberiku ajaran, siapa lagi, dan untuk apa pula. Skenario luar biasa.

Malam yang luar biasa istimewa bagi kami, Selasa (19 Desember 2024), malam sekitar jam 7 kami bersama utusan forum dari Jawa Timur Penyuluh Anti Korupsi (JatimPAK) atas inisiasi Master Laily Ketua forum kami, Beliau mengajak bersama mengukir kesan untuk menanamkan pesan. Makan nasi uduk malam itu bukan sekedar memenuhi kebutuhan perut yang lapar atau keringnya kerongkongan, namun lebih dalam adalah merekatkan hati, mengikat semangat, untuk memadukan langkah dalam sebuah perjuangan.Bener-bener berkesan dan menyiratkan pesan.

Penutupan Peringatan, Pembukaan Aksi Berkelanjutan.

Seremonial peringatan HAKORDIA 2024 memang telah berakhir sejak ditutup oleh Pak Wawan Wardhiana, Rabu, 11 Desember 2024, pukul 12.00 kemarin. Tapi penutupan ini bagai genderang bertalu tanda dimulainya aksi pemberantasan korupsi sampai di ujung negeri. 

Penutupan yang istimewa, Panitia dan semua Peserta mengenakan pakaian adat nusantara, memberi isyarat bahwa aksi harus penuh kreasi, beraneka rupa, namun bertujuan sama. Kata-kata Master Mangga (MC) hari itu, "Bhineka tunggal aksi". Beraneka budaya, rupa-rupa khas pakaiannya, tak sama strategi aksinya, namun satu tujuannya, korupsi terkikis hingga habis dari negeri ini.

Selamat hari antikorupsi, hari-hari tiada henti cegah, tolak, dan hentikan korupsi.

Semoga bermanfaat.

*) Anggota SPK Tulungagung, Paksi JatimPAK.









Comments

Popular posts from this blog

TERJANGKIT SPIRIT MERAH PUTIH

ROAD TO HSN 2024

Satu Buku untuk Tulungagung Maju