MUSA RIZQULLAH


Sekar Macapat Mijil ini sengaja kami gubah untuk memudahkan dalam mengingat dan menghafal serta memahami tuntunan tujuh kewajiban orang tua kepada anak. 
Pertama, adzan dan iqomah ditelinga bayi pada hari kelahirannya. Sunah Nabi ini memberi pesan pelajaran tauhid yang pertama kali pada bayi. Di dalamnya mengandung pesan dari bapaknya, "Nak engkau lahir kujemput dengan adzan dan iqomah, ikuti panggilan itu sepanjang hidupmu, maka engkau akan bahagia, sukses dan kemenangan kau dapatkan. Jika kelak engkau meninggal pun akan diantar dengannya. Dan di akhirat nanti akan ditanya pertama kali adalah bagaimana engkau memenuhi panggilan adzan dan iqomah ini".
Kedua, Tahnik, mengoleskan makanan manis pada langit-langit (cethak) atau di rongga mulut bayi, bisa kurma (dikunyah lembut) atau madu. Mungkin sunah Nabi ini dizaman sekarang dikenal dunia medis dengan nama imunisasi.
Ketiga, Memberi ASI, sebagai makanan pertama dan utama bagi bayi selama dua tahun. Merupakan Pendidikan pertama agar bayi senantiasa diberi asupan makanan halalan dan thoyyiban.
Keempat, Memberi nama yang baik, sebagai identitas dan doa. Nah, inilah mengapa anak yang diaqiqahi diberi nama Musa Rizqullah, adalah ngalap berkah dan mengambil ibrah dari Nabi Musa, as kalimullah. Berbagai do'a dan harapan masa depan pada anak yang diaqiqohi diantaranya:
Secara fisik Nabi Musa, as tegap, gagah, sehat dan sangat kuat. Harapannya agar kelak si anak memiliki tumbuhkembang anak yang normal dari sudut pandang medis. Sehingga kelak menjadi hamba hamba Allah sebagaimana Nabi Musa tersebut.  
Secara spiritual, harapan orang tuanya adalah agar menjadi anak yang taat kepada perintah agama, mampu mendirikan sholat, menjalankan puasa dan senang beramal sholih lainnya, sebagaimana Nabi Musa. 
Dikisahkan dialog yang sangat populer dalam Kitabnya “Mukasyafah al-Qulub” Imam al-Ghazali antara Allah SWT dengan Nabi Musa as. Di mana isi dialog tersebut adalah, Nabi Musa bertanya kepada Allah SWT sebagai berikut:
Yaa Allah, di antara semua ibadah yang telah kulakukan untukMU, manakah ibadah yang KAU sukai? Apakah Sholatku?
Allah menjawab, “Sholatmu itu hanya untuk dirimu sendiri, sholat yang kau dirikan akan membuatmu terpelihara dari perbuatan keji dan mungkar.”
Apakah puasaku?”. Allah menjawab, “Puasa yang kau jalani selama ini hanya untukmu. Karena puasa itu dapat melatih dirimu agar mampu mengekang hawa nafsumu.”
Lalu ibadah yang mana, yang membuat Engkau senang?" Tanya Nabi Musa.
Lalu Allah SWT menjawab, “Memasukkan rasa bahagia ke dalam diri seseorang.”
Dari dialog di atas menjelaskan bahwa Allah senang dan bangga dengan amal yang membuat orang lain bahagia. Amal itu bisa berupa sedekah, infaq, menolong orang lain yang sedang dalam kesusahan, birrul walidain dan amal kebaikan lainnya. Hal yang demikian sebagaimana disabdakan Nabi Muhammad, "Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat kepada sesama manusia".
Kisah lain yang memberikan pelajaran betapa luar biasa keistimewaan seorang yang birrul walidain. Ada seorang pemuda yang hidup dizaman Nabi Musa, ia sangat menghormati, patuh dan penuh kasih sayang kepada orang tuanya. Setiap kali selesai menunaikan tugas bakti kepada orang tuanya, ia didoakan oleh orang tuanya, "Semoga Allah selalu mengampuni dosamu, dan menempatkanmu di surga bersama Nabi Musa".  Subhanallah, doa itu diijabah Allah sehingga menjadi penghuni surga sebagaimana doa tersebut. 
Kelima, diaqiqohi, sebagaimana dilaksanakan malam ini.  Keenam, mendidik, memberikan rezeki halal dan baik, dan memberikan tempat tinggal. Dan ketujuh, menikahkan dengan wanita sholihah jika sudah waktunya.
Jangan lupa mendoakan anak dengan membacakan Surat Al FAthihah sebanyak 41 kali selepas sholat Maghrib kepada setiap anak kita. Maka ia akan menjadi anak yang senantiasa terbimbing dijalan benar, sukses dalam kehidupan dunia hingga akhirat.
Wallahu a'lam bis-shawab...
(Materi ini disampaikan pada Walimatul Aqiqah anak Musa Rizqullah, putra pertama dari Sdr. Munir dan Sdri. Choirun Nisa. Rabu, 2 Oktober 2024).
Penulis: Susilo


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

ROAD TO HSN 2024

ADA JIHAD DALAM POLITIK?!

Satu Buku untuk Tulungagung Maju