BUNG HATTA , ONHNYA DARI HONOR MENULISNYA
Tokoh Bangsa yang luar biasa, Beliau terkenal dengan kejujuran dan kesederhanaannya. Sampai-sampai tawaran istimewa dari seorang Presidenpun Beliau tolak demi meneguhkan penghambaannya dihadapan Sang Pencipta.
Kisah inspiratif ini dimuat dalam buku "Mengenang Bung Hatta" (Jakarta, Haji Masagung, cetakan I, 1988), yang ditulis oleh sekretaris Bung Hatta, Iding Wangsa Widjaja dan beberapa sumber lain.
Kisah terjadi 7 tahun setelah republik ini merdeka, tepatnya tahun 1952, Bung Hatta hendak melaksanakan ibadah haji bersama istri dan dua saudarinya. Waktu itu Bung Karno menawarkan agar menggunakan pesawat terbang yang biayanya ditanggung negara. Tapi Bung Hatta menolaknya. Kala itu, Presiden Soekarno berpikir Bung Hatta akan pergi secara terhormat sebagai Wakil Presiden untuk menunaikan ibadah haji. Tapi Perkiraannya meleset.
Bung Hatta berpendapat, urusan naik haji bukanlah urusan seorang pejabat negara dengan Allah, melainkan itu urusan seorang insan yang pergi ke Tanah Suci. Ia ingin ke Mekkah sebagai seorang Mohammad Hatta, bukan sebagai seorang Wakil Presiden. Bung Hatta juga tidak mau dibiayai oleh negara (keputusan luar biasa), teladan yang tak terbantahkan sebagai gambaran ketinggian nilai akhlaknya. Beliau menunaikan rukun Islam kelima dengan biaya dari hasil honorarium penerbitan bukunya yang berjudul Verspreide, buku Beliau yang terbit di negeri Belanda dalam Bahasa Belanda (Mengenang Bung Hatta, hal. 216).
Dalam keseharian, Bung Hatta selalu hidup jujur dan sederhana sampai akhir hayatnya (jauh dari budaya flexing yang saat ini marak terjadi). Sungguh trenyuh, seorang Mantan Wakil Presiden yang sampai kesulitan membayar tagihan listrik dan air di rumahnya. Bukan rahasia, Bung Hatta yang pernah mengidamkan sepatu Bally (sepatu merk ternama dan mahal tentunya) pun tak terwujud sampai Beliau wafat.
Bung Hatta menjadi inspirator bagi Jendral Hoegeng Imam Santoso, sosok jendral yang terkenal jujur, tegas dan berani. Beliau putra bangsa terbaik yang pernah menjabat Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) dengan masa jabatan terpendek (1968 - 1971).
Tidak cuma Jendral Hoegeng yang mengidolakannya, tapi Ali Sadikin juga mengaguminya. Gubernur legendaris DKI Jakarta, Bang Ali yang terkenal keras pun terharu, luluh hatinya, melihat kesederhanaan Bung Hatta. Bang Ali melihat uang pensiun Bung Hatta tak cukup untuk hidup layak.
Kilas kisahnya, pada awal 1970-an, Bung Hatta mengalami kesulitan membayar iuran air minum dan iuran rehabilitasi daerah (Ireda) atau pajak. Kondisi ini kemudian diketahui Gubernur DKI Jakarta saat itu Ali Sadikin. "...terharu saya mendengarnya. Saya segera mencari akal, mencari jalan apa yang dapat saya perbuat semampu saya untuk membantunya," kata Ali dalam memoarnya, Demi Jakarta 1966-1977.
Bang Ali menemukan cara dengan meminta Bang Hatta dijadikan warga istimewa Jakarta sehingga tak perlu membayar PBB, listrik dan air. Menurut kami apa yang dilakukan Bang Ali kepada Bung Hatta merupakan bentuk kepedulian, wujud dari penghormatan dan kekaguman akan prinsip hidup Bung Hatta.
Pesan Paksi: "Jujur, sederhana, berani dan peduli, telah banyak dicontohkan oleh tokoh pejuang pendiri bangsa dan pejuang pengisi kemerdekaan di negara kita, masih kurangkah teladan kebaikan yang diwariskan kepada kita? Kurasa sudah sangat cukup, tinggal kita terima, tiru dan teruskan sekarang. Atau setidaknya kita perlu membangun rasa malu jika tak mempu meniru seutuhnya."
Semoga bermanfaat.
Tulungagung, 7 Septermber 2024
Penulis: Susilo (Anggota Jatim PAK)
Taman Bacaan:
Mengenang Bung Hatta, Iding Wangsa Widjaja, Jakarta, Haji Masagung (1988)
https://id.wikipedia.org/wiki/Hoegeng_Iman_Santoso
https://beritacianjur.com/sikap-bung-hatta-saat-ditawari-naik-haji-pakai-fasilitas-negara/
https://www.merdeka.com/peristiwa/kisah-bung-hatta-berangkat-haji-dari-honor-penulisan-buku.html
https://www.liputan6.com/news/read/2022539/bung-hatta-teladan-sikap-jujur-dan-bersahaja
Mengenang Bung Hatta, Iding Wangsa Widjaja, Jakarta, Haji Masagung (1988)
https://id.wikipedia.org/wiki/Hoegeng_Iman_Santoso
https://beritacianjur.com/sikap-bung-hatta-saat-ditawari-naik-haji-pakai-fasilitas-negara/
https://www.merdeka.com/peristiwa/kisah-bung-hatta-berangkat-haji-dari-honor-penulisan-buku.html
https://www.liputan6.com/news/read/2022539/bung-hatta-teladan-sikap-jujur-dan-bersahaja
Tulisan yang inspiratif Pak Susilo
ReplyDeleteKeren
ReplyDelete