Mengantar Kebahagiaan

Ilustari; Sungkeman Manten, ajaran Birrul Walidain

Pekan lalu (20 Oktober 2024) kami diberi kesempatan mengantarkan ke gerbang kebahagiaan untuk selamanya atas Pernikahan keponakan di Lamongan. Catatan kecil petuah dari Abah Kyai kepada pasangan yang berbahagia khususnya dan semua tamu yang turut serta berbahagia.

Beliau mengutip sabda Nabi, “Ada lima macam pandangan yang bernilai ibadah, memandang mushaf, memandang Kakbah, memandang kedua orang tua, memandang air zam-zam bisa melebur kesalahan-kesalahan, dan memandang wajah orang alim.”

Lima hal ini merupakan bekal untuk mendapatkan dan mempertahankan kebahagiaan. Beliau memfokuskan pada satu diantaranya lima yaitu memandang orang tua, yang dimaksud adalah orang tua kandung dan mertua. Dua pasang orang tua ini adalah pemegang kunci gerbangnya, seorang anak entah itu belum nikah maupun sudah nikah membutuhkan kunci untuk bisa memasuki alam kebahagiaan dan kesuksesan yang berada di balik gerbang. Apalagi pasangan yang baru saja mengarungi rumah tangga baru, ia masih labil dari segala sisi, maka orang tua bisa menjadi penyangga atas kerapuhannya. Jangan salah memahami, bukan berarti beban persolan keluarga baru kita bebankan tumplekbleg kepada orang tua, bukan begitu itu malah dholim kepadanya. Tapi dengan istiqomah melihat (memperhatikan) dengan penuh kasih sayang pada keduanya, akan menurunkan rahmad Allah pada keluarga kita. Ketaatan, penghormatan, pengabdian dan doa anak kepada kedua pasang orang tuanya menjadi wasilah tumbuhnya kekuatan dalam menghadapi setiap hambatan maupun tantangan kehidupan dan menjadi sebab munculnya solusi dalam persoalan hidup kita.

Terkhusus Beliau menekankan kunci kebahagiaan dari internal rumah tangga baru berdasarkan dawuh Nabi, “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalehah.” (HR. Muslim No. 1467) Keutamaan istri shalehah tidak hanya terbatas pada kehidupan dunia, tetapi juga mencakup kebahagiaan di akhirat. Seorang istri yang taat beribadah, menjaga kehormatan dirinya, dan berbakti kepada suaminya akan mendapatkan ganjaran surga. 

Tak sedikit suami sholih, karena terpengaruh istri yang tidak sholihah, lama-lama berubah arah. Maka istri memiliki peran sangat penting untuk menjaga stabilitas iman dalam rumah tangga, bila istri sholihah, ia akan mampu menggiring suami menuju atau mempertahankan sholihnya. Istri sholih juga akan melahirkan generasi yang sholih dan sholihah pula, karena Ibu menjadi sekolah pertama bagi anak-anaknya. Kesholihan seorang istri dalam rumah tangga berbuah surga yang diterima di dunia sebelum surga yang sesungguhnya kelak di akhirat.

Semoga bermanfaat.

Oleh: Susilo

Rasulullah bersabda, “Ada lima macam pandangan yang bernilai ibadah, memandang mushaf, memandang Kakbah, memandang kedua orang tua, memandang air zam-zam bisa melebur kesalahan-kesalahan, dan memandang wajah orang alim.”

Comments

Popular posts from this blog

TERJANGKIT SPIRIT MERAH PUTIH

ROAD TO HSN 2024

Satu Buku untuk Tulungagung Maju