PENDEKATAN LOGIKA DAN BATHINIYAH

Suasana Sidang Pleno IV, Penetapan Ahwa 5 Kyai dengan hasil tabulasi tertinggi

Tulungagung, Sabtu, 21 September 2024
, bertempat di halaman Kantor PCNU Tulungagung, diselenggarakan Koferensi Cabang ke 12, dengan thema "Berkhidmad Tulus, Menuju Jam'iyah yang Kuat dan Tegak Lurus". Acara yang dimulai tepat pukul 10.00 WIB dihadiri utusan PPWNU Jawa Timur, Pengurus Besar NU, Forkopimda Tulungagung, Ketua Ormas Keagamaan se-Kabupaten Tulungagung, Ketua Ormas Keagamaan Non Islam, Ketua PCNU di sekitar Kabupaten Tulungagung (Blitar, Trenggalek dan Kediri), Ketua Partai, Lembaga dan Banom NU, Ketua MWCNU beserta Pengurus Ranting se-Kabupaten Tulungagung dan banyak lagi peserta Kofercab kali ini.

Dalam pidato iftitahnya KH. Muhson Hamdani, M.Sy (Rais Syuriah PCNU masa khidmad 2019-2024) menyampaikan pesan penting diantaranya, "Dari thema di atas, yang berat itu sisi kuatnya, jika sudah kuat, maka tegak lurus itu lebih mudah. Persaingan di aspek idiologi sangat kuat, idiologi terbesar di dunia adalah Ahlussunnah wal jamaah, Wahabi dan Syi'ah, tantangan ini harus dijawab ke depannya, ini pertama". 

"Kedua, Tantangan keumatan, ormas lain telah menjawab tantangan keumatan, sementara NU masih tertatih-tatih. NU harus mulai menata diri untuk membantu bidang sosial keumatan, memberi manfaat secara ekonomi seperti dengan mendirikan badan usaha, melalui LAZISNU Care, layanan kesehatan sebagaimana cita-cita pembangunan NU center. Kekuatan organisasi adalah sangat ditopang kekuatan kader-kader kita. Tantangan lain, generasi saat ini mulai ada pergeseran pemikiran tentang agama tak menjadi prioritas. Upaya menuju kemandirian organisasi, maka kepengurusan yang kuat menjadi modal utama agar mampu bersaing". 

Diakhir pidatonya Beliau mohon doa dan meminta maaf bila selama menjalankan amanat dan bergaul bersama banyak kesalahan dan kekurangan. Semangat berkhidmad harus tetap menyala baik jadi pengurus atau tidak. Pendekatan berjuang di NU harus berpegang dengan pendekatan logika dan bathiniyah yaitu tawakkal kepada Allah. Dua hal ini menjadi kunci kesuksesan dalam menjalankan roda jam'iyah.

Pesan penting dari perwakilan PWNU Jawa Timur, Ir. Muhammad Faqih, PhD, "Ada tiga fungsi keulamaan NU yang dirumuskan oleh Rais 'Am saat itu KH. Ma'ruf Amin (sekarang menjadi Wapres). Pertama, Himayatud din sebagai manifestasi dari 'ulama warasatul anbiya. Kedua, Himayatul ummah, memelihara, menjaga dan melestarikan umat, agar tetap terjaga aqidah ahlussunnah wal jamaah dan membina kondisi sosial ekonomi umat. Ketiga, Himayatud daulah, seperti sisi lain mata uang dari sudut dalam pemerintahan, kepengurusan NU mulai pusat ada PBNU hingga desa ada pengurusannya, kondisi ini menjadi sangat penting sebagai modal dasar menjaga keamanan bangsa dan negara. NU satu-satunya ormas yang tak pernah memberontak kepada pemerintah yang sah"

Konfercab berjalan dengan lancar dan demokratis. Ditetapkan dalam Kofercab ini sebagai Rais Syuriah KH. Muhson Hamdani, M.Sy, Ketua Tanfidziah KH. Dr. Bagus Ahmadi, M.Sy., M.Pd.I masa Khidmad 2024-2029. Semoga sukses selalu untuk PCNU Tulungagung.

Penulis: Susilo (Sekretaris 1 MWCNU Karangrejo)



Comments

Popular posts from this blog

TERJANGKIT SPIRIT MERAH PUTIH

ROAD TO HSN 2024

ADA JIHAD DALAM POLITIK?!